Minggu, 15 Juli 2012

Antara Sunat/khitan dan sensasi seks

ANTARA SUNAT/KHITAN DAN SENSASI  SEKS


Banyak pro dan kontra yang masih bermunculan tentang apakah sunat dapat mempengaruhi kenikmatan seksual. Untuk negara dengan masyarakatnya yang mayoritas muslim mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah, karena kebanyakan masyarakatnya, baik pro maupun kontra dengan hal itu, akan melakukan sunat untuk menjalankan perintah agamanya. Namun bagi negara-negara yang penduduk muslimnya minoritas (sebut saja Amerika, Negara-negara Eropa, dll), hal ini masih menjadi perdebatan hingga saat ini dan masih banyak yang pikir-pikir untuk melakukan sunat.

Untuk pertanyaan apakah sunat dapat mempengaruhi kenikmatan fisik, mungkin bisa. Karena dengan disunat, rangsangan yang diterima akan langsung diterima oleh daging dan bukan lagi melewati kulit. Namun apabila pertanyaannya akankah sunat dapat mempengaruhi kenikmatan seksual, ini yang sulit untuk dijawab. Karena definisi kenikmatan seksual ini pun luas dan bersifat perpektif. Belum tentu nikmat bagi individu A dirasakan nikmat juga oleh individu B, dan begitu juga sebaliknya.
Banyak riset telah memberi wawasan, tetapi pertanyaan tentang sunat dan kepuasan seksual belum sepenuhnya terjawab. Kami mengutip dari kompas.com tentang beberapa studi yang dilakukan khusus untuk mengungkap misteri ini dan mungkin kesimpulan dari studi di bawah ini dapat menjadi gambaran untuk menilai seberapa besar pengaruh sunat terhadap kepuasan seksual pada pria yang disunat dan tidak disunat
- Sebuah penelitian yang melibatkan ribuan pria di Uganda menunjukkan, mereka yang disunat ketika dewasa mengaku bahwa sunat tidak mempengaruhi kepuasan seksual atau menyebabkkan sakit selama atau setelah melakukan hubungan seksual.
- Sebuah sampel nasional probabilitas di Amerika Serikat yang menguji efek sunat dan seks menemukan, pria yang disunat mempunyai risiko lebih rendah untuk mengalami disfungsi seksual ketimbang mereka yang tidak disunat.
- Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh sebuah organisasi anti-sunat, (metode untuk perekrutan relawan tidak dijelaskan) mengindikasikan, sebanyak 61 persen pria yang disunat saat bayi dilaporkan mengalami penurunan sensasi seks seiring bertambahnya usia mereka.
- Survei yang dilakukan sebuah organisasi antisunat melibatkan 139 perempuan menemukan, kelompok wanita yang menyukai pria sunat mengaku bahwa pasangan yang belum disunat lebih cenderung mengalami ejakulasi dini. Tetapi ketika semua pendapat perempuan diperhitungkan, data menunjukkan bahwa laki-laki yang disunat lebih cenderung ejakulasi dini.
- Dalam studi lain, peneliti meminta tanggapan relawan wanita mengenai pasangan pria mereka. Temuan menunjukkan 71 persen wanita lebih menyukai pasangan yang disunat ketimbang pria yang tidak disunat ketika harus terlibat dalam kegiatan seksual.
- Sebuah riset di Denmark menunjukkan, perempuan dengan pasangan yang telah disunat mengaku seringkali merasa tak puas secara seksual. Sementara dalam riset lainnya di Meksiko, sunat tampaknya tidak memberikan pengaruh dalam hal kepuasan seksual bagi pasangan.
- Dua artikel penelitian yang dipublikasikan pada edisi yang sama dalam The Journal of Urology mengukur tingkat kepuasan pria dewasa sebelum dan setelah sunat. Satu studi tidak menemukan penurunan tingkat kepuasan seksual ketika mereka disunat. Namun penelitian lain melaporkan penurunan yang signifikan dalam kepuasan ketika ereksi setelah disunat.

Terlepas dari itu semua saya masih mendukung kalo di sunat/ khitan,karena pasti bersih secara fisik pada bagian penis kita. :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar