Kamis, 14 Mei 2009

ALBUMIN DAN KESEHATAN ANAK


Masa anak adalah masa yang sangat penting,karena menentukan kualitas hidup seorang manusia dewasa.Tumbuh kembang yang terjadi pada masa anak tidak terulang lagi,karenanya harus diupayakan agar dapat berjalan secara optimal.

Sebagai salah satu prasyarat agar tumbuh kembang dapat berjalan dengan secara optimal maka keseimbangan  homeostasis yang memungkinkan metabolisme tubuh berjalan optimal harus senantiasa terpelihara.

Albumin adalah suatu bahan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan homeostasis,karena peranannya yang sangat penting dalam mempertahakan tekanan osmotik sehingga sangat menentukan keseimbangan cairan intra dan ekstra seluler ataupun antara intra dan ekstravaskuler.Penurunan kadar albumin dapat terjadikarena pasokan makanan terutama protein sebagai bahan baku albumin kurang,seperti pada kondisi malnutrisi primer,sindroma malabsorpsi,kerusakan hepar,nepropathy,enteropathy,luka bakar,atau dapat juga pada pemakaian yang meningkat seperti stress,trauma,keracunan logam berat.Kondisi patologis yang mempercepat hilangnya albumin al:Edema kehilangan 1g/dl,Lymphedemakehilangan >2g/dl,Asites kehilangan 1-2g/dl dan nephrosis 100-400mg/kg/hari.

Bila terjadi penurunan  albumindengan nutrisi masih adekuat,serta hati masih berfungsi normal maka tubuh adan sintekan melepaskan hormon tiroid dan kortisol yang merangsang pembentukan RNA dan sintesa dari albumin.Sebagai pengatur penting pembentukan albumin adalah colloid oncotic pressure ( COP ) dalam hepatosit.Albumin merupakan komponen  protein dalam plasma yang secara keseluruhan terdiri dari albumin 4,5g/dl,globulin 2,5g/dl dan fibrinogen 0,3g/dl.Albumin diproduksi di hat idengan kecepatan 130-200mg/kg/hari.Albumin adalah bahan yang  larut dalam air,pada pH 6,4-7,4 berfungsi sebagai alat pengangkut yang bermuatan negatif.Albumin juga merupakan larutan koloid,suatu larutan alami yang berisi molekul yang mempunyai sifat osmotik aktif.Dengan adanya kekuatan tekanan osmotik yang ditimbulkannya,maka 1g albumin dapat menarik sampai 18 ml air dari sekitarnya,tergantung pH plasma ataupun kadar protein yang ada.Pemberian albumin 25 g melalui infus dapat menyebabkan peningkatan cairan intravaskuler sampai 450 ml setelah 30 sampai 60 menit pemberiannya.

Albumin mempunyai peranan atau fungsi utama yaitu:

1.MENAGA TEKANAN OSMOTIK DARI CAIRAN KOLOID PLASMA

2.ALAT PENGANGKUT DAN PENJINAK BILLIRUBIN ATAUPUN BAHAN TOKSIK LAIN

3.ALAT PENGANGKUT ASAM LEMAK DAN BAHAN METABOLIK LAIN SEPERTI HORMON DAN ENZIM.

Indikasi secara umum pemkaian albumin adalah :

Shock,luka bakar,hipoproteinnemia,ARDS,Bypass kadiopulmunal,gagal hati akut,nephrosis akut,dialisa dan hiperbilirubin.

Kontraindikasi penggunaan albumin adalah :Anemia berat,gagal jantung,hipersensivitas.

Pada kasus anak anak pemakaian larutan albumin inisering dipakai pada:

1.Hipoalbuminemia karena berbagai sebab,kecuali pada gizi buruk,karena berbahaya;yang tersering pada nephrotic sindrom,luka bakar.

2.unconjugated hyperbillirubinemia.

3.Sepsis,intoksikasi

4.Tranfusi tukar.(BoerhanHSpA/yustinorsdarmosby)

Minggu, 10 Mei 2009

PERCUTANEUS ENDOSCOPY GASTROSTOMY


Suatu tindakan pemasangan slang untuk pemberian nutrisi ke lambung melalui dinding perut dengan bantuan endoskop.Tujuan guna pemenuhan kebutuhan nutrisi langsung ke lambung.

INDIKASI : Adanya gangguan pada saluran makan bagian atas seperti;
* Akalasia Esofagus
* Striktur Esofagus
* Sumbatan esofagus ( TUMOR )
* Gangguan menelan ( pada pasien stroke )
Tindakan ini memerlukan kerja sama team medis lainnya selain Gastroentrelogist seperti Team Anestesi,Dokter Bedah dan penggunaaan fasilits Kamar Operasi.
Persiapan pasien ini sama seperti tindakan Gastroscopy :
* Puasa total
* Persiapan tindakan anestesi umum
* Pemeriksaan laborat sebagai penunjang Hb,PCV,Trombosit,Faal Hemostasis serta rekam ECG.
Persiapan alat dan obat :
Persiapan ini sama seperti persiapan dalam tindakan gastroscopy dan alat PEG set.
Pelaksanaaannya :
*Inform Consent
*Pasien Puasa
*Pemberian Xylocain Spray 10 %
*Tindakan Pembiusan ( General Anestesi / TIVA ).
*Pasien tidur dengan posisi terlentang
*Dengan bantuan cahaya dari scope ditentukan daerah insisi.
*Kulit di insisi,kemudian trocard dinsersikan melalui daerah insisi hingga tembus kedalam lambung,dengan bantuan Guide Wire PEG dipasang kemudian dilakukan fixasi.
*Pasien dirapikan.
Perawatan pasca tindakan :
*Observasi kesadaran .
*Observasi tanda-tanda vital
*Obsevasi tanda- tanda perdarahan.
*Klien dipuasakan selama 2-3 jam pertama.(yustino/rsdarmosby).

HAK HAK PASIEN / KLIEN


Dalam pasal 53 ayat 1,UU No.23 Th.1992tentang kesehatan tertulis bahwa : Tenaga Kesehatan berhak peroleh perlindungan hukum dan melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.Dan ayat 2 tentang perlindungan hak klien.Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standart profesi dan menghormatihak hakklien / pasien.Dibawah ini merupakan haka-hak klien/pasien saat dirawat dirumah sakit/unit pelayanan kesehatan.

1.Klien berhak memperoleh pemeliharaan kesehatan yang penuh penghormatan dan tenggang rasa.
2.Klien berhak mendapatkan info lengkap tentang penyakit,terapi dan prognosa(dari Dokter).
3.Klien berhak mendapatkan info untuk dapat memberikan persetujuan sebelum memulaitindakan dan pengobatan(khusus baru).
4.Klien berhak mendapatkan pengobatan /terapi dan diberi penjelasan tentang konsekwensi medis dari penolakkanya.
5.Klien berhak memperoleh penghormatan atas privacynya yang menyangkut perawatanya/medis.
6.Klien berhak berharap agar semua komunikasi dan catatan kesehatannya diperlukan secara rahasia.
7.Klien berhak berharap agar permintaanya terhadap pelayanan ditanggapi secara layakoleh rumah sakit/unit pelayanan yang melayani.Rumah Sakit /Unit YanKes harus memberikan evaluasi pelayanan dan pengobatan selanjutnya sesuai urgensi.
8.Klien berhak memperoleh info tentang hubungan rumahsakit dengan unit kesehatan lain/lembaga pendidikan,sejauh terkait dengan perawatanya.
9.Klien berhak memperoleh nasehat Dokter Rumah Sakit jika menyelenggarakan suatu penelitian/reseach dengan subyek manusia,yang mempengaruhi perawatan/pengobatannya.
10.Klien berhak berharap memperoleh pemeliharaan kesehatan berkesinambungan setelah pulang.
11.Klien berhak memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya pengobatan/perawatanya tanpa memandang sumber pembayarannya.
12.Klien berhak mengetahui peraturan rumah sakit/unit Yankes yang berlaku baginya sebagai klien.(yustinohari/rsdarmosby)

Sabtu, 09 Mei 2009

PEMERIKSAAN ENDOSCOPY SALURAN CERNA BAGIAN ATAS ( EGD )


Pemeriksaan endoscopy saluran cerna bagian atas pada prinsipnya dilakukan secara sistematis yaitu sbb :

1.Inform consent.Surat persetujuan tindakan medis.
2.Klien berbaring di tempat tidur tindakan.
3.Melepas gigi palsu ,bila ada
4.Spray tenggorokan dengan xylocain 10 %.
5.Pemberian sedasi dengan obat midazolam 0,07-0,08mg/kg BB titrasi,kombinasi dengan Propofol
1-2 mg/kg BB titrasi .Semua obat tersebut diberikan secara intra vena.
6.Mouth piece diletakan di mulut penderita.
7.Tombol Light-source,CPU endoskop,printer,atau komputer/laptop mediview dinyalakan.
8.Scope endoskop dimasukkan kedalam mulut pasien melalui mouth piece,secara perlahan didorong terus mendekati dinding belakang faring dan pasien diperintah untuk menelan.Setelah scope masuk di esofagus pasien diperintahkan bernafas seperti biasa.Kemudian scope didorong masuk kedalam lambung sampi antrum prepilorik,berikan udara.Disaat yang bersamaan kita bisa melakukan capture/pengambilan gambar sebagai dokumentasi.Kemudian scope di buat retro ( U-turn ) setelah itu dilanjutkan masuk ke pilorus ke dalam bulbus duedunum,lalu masuk kedalam duedonum post bulber dan pars duedonum.
9.Bila perlu dilakukan biopsi untuk histopatologi.
10.Scope ditarik keluar tubuh pasien dengan suctioning agar pasien tidak kembung dan terasa sesak,diikuti capture gambar.
11.Bila sudah keluar lakukan suctioning disekitar faring dan orofaring agar tidak aspirasi oleh cairan saliva,kalau perlu dipasang mayo/nasofaring.
12.Jangan lupa setiap tindakan invasif selalu dimonitor dan pemberian oksigen tetap menjadi bagian yang tak kalah pentingnya.
13.Perhatikan segala kemungkinan yang mungkin timbul akibat pemberian obat obat sedasi,semisal alergi atau depresi nafas,riwayat pasien yang dapat menimbulkan masalah seperti asthma, penyakit jantung,lansia dsb.

Endoscopy saluran cerna bagian atas merupakaan pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis penyakit saluran cerna yang penting dan dapat digunakan untuk melakukan penatalaksanaan atau pengobatanbeberapa penyakit saluran cerna atas.Prosedur endoskopi bagian tasa ini juga memiliki beberapa penyulit atau komplikasi,oleh karena itu harus dilakukan persiapan dengan baik ( PUASA TOTAL ) dan harus adanya inform consent pasien.Untuk lebih jelas ikuti link atau klik disini                                                                                     (yustinohari/rsdarmosby)

Jumat, 08 Mei 2009

DAMPAK PSIKOSOSIAL DALAM PERAWATAN KLIEN KRITIS


Lingkngan perawatan kritis ( ICU ) merupakan suatu tempat yang tidak bersahabat ,menakutkan/mengancam,dan tidak menyenangkan bagi klien dan keluarganya baik secara fisik maupun psikologis.

A. Penyebab Stress di ICU / lingkungan perawatan kritis bagi klien :
1.Peralatan yang canggih
2.Bunyi Alarm
3.Aktivitas yang sibuk dan monoton
4.Terpasang Endotrakeal tube,kateter,selang drainase,selang respirator,selang infus,CVP dll
5.Nyeri
6.Tidak bisa tidur
7.Penyakit yang kritis
8.Immobilisasi
Immobilisasi disini bisa karena penyakitnya sehingga klien tidak mampu menggerakkan tubuhnya
atau karena gelisah klien direstrain ( diikat ).Bahkan klien yang tidak dilakukan restrain pun merasa sulit menggerakkan tubuhnya karena terpasang alat alat.
9.Isolasi.Klien merasa terisolasi dari sanak keluarganya serta teman temannya
10.Ketidakberdayaan .Klien merasa tidak berdaya karena tidak mampu mengontrol diri dan lingkungannya,mereka mengalami perubahan body image,perubahan kebiasaan diri,dan perubahan peran dalam keluarganya.
11.Komunikasi
a.Karena terpasang endotrakheal tube/tracheostomy,klien tidak bisa berkomunikasisecaraverbal untuk mengungkapkan keluhan maupun perasaanya.
b.Klien juga bisa mengalami stress karena mendengar pembicaraan staf icu tentang penyakitnya,prognosa dan pengobatan / tindakan yang sedang dilakukan terhadap dirinya.


Hal-hal tersebut diatas dapat mempengaruhi atau menimbulkan masalah terhadap fisik,psikologi emosi,sosial bahkan kultur dan spiritual.(yustinohari/rsdarmosby)